LAMBANG DESA MENANGA
![]() |
|
LAMBANG DESA MENANGA DAN PENJELASANNYA
- LINGKARAN / BATAS – BATAS
- Lingkaran Dasar Segi Lima
Suatu perwujudan bahwa kita hidup dan berkehidupan dalam naungan Bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila, disamping itu Pancasila merupakan pancaran sinar dalam kehidupan Bangsa Indonesia.
- Latar Belakang
Gunung Agung terletak di wilayah Kabupaten Karangasem dan Desa Menanga berada di wilayah ruang lingkup Daerah Tingkat II Karangasem.
- ISI LAMBANG
- Bintang Segi Lima
Ini melambangkan bahwa masyarakat di Desa Menanga betul – betul menganut suatu agama yang percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan sila pertama Pancasila.
- Padi dan Kapas
Melambangkan bahwa desa Menanga merupakan daerah yang subur, ditinjau dari segi geografisnya dan klimatologinya, bahwa tanaman pegunungan dapat tumbuh subur dengan baik.
- Padi
Jumlah butir 15 biji, ini melambangkan jumlah kahyangan di desa Menanga terdiri dari 15 buah.
- Kapas
Jumlah bunga delapan kuntum, ini melambangkan bahwa Desa Menanga terdiri dari 8 Dusun / Banjar.
- Rantai
- Terdiri dari tujuh mata rantai yang saling berkaitan, ini melambangkan Desa Menanga terdiri dari 7 desa Adat yang saling asah, asih dan asuh demi terwujudnya kekompakan desa Menanga
- TIGA BUAH KAHYANGAN
- Kahyangan ini terletak di pasar Menanga, desa Menanga adalah Desa Induk dan Ibu Kota dari Kedesaan Menanga. Sumber penghidupan masyarakat Desa Menanga adalah pasar, dan sebagian besar hidup dari berekonomi / pedagang.
- Di tengah – tengah adalah Pesamuan tempat Bhetara – Bhetari Kahyangan, pada waktu upacara Ngusaba.
- Sebelah kanan adalah tempat bersemayanya Bhetari Melanting sebagai dewi Perekonomian
- Sebelah kiri adalah tempat bersemayamnya Bhetari Dhurga sebagai Dewa Kebudayaan.
- URAIAN WARNA WARNI
- Kuning melambangkan Keagungan Ida Sang Hyang Widi Wasa adalah yang Maha Agung.
- Hijau melambangkan kesuburan bahwa desa Menanga terletak dalam Geografisnya yang subur, walaupun daerah Pegunungan tanpa dialiri air.
- Coklat melambangkan Persatuan Abadi bajwa kita hidup diantara satu desa dengan desa lainnya, saling asah, asih dan asuh.
- Putih, warna dasar melambangkan kesucian bahwa dalam suatu tindakan harus berdasarkan hati yang tulus sesuai dengan WAHYA DIATMIKA dalam pengabdian terhadap masyarakat, desa dan Negara secara siaga.